contoh teks editorial beserta thesis, argumen dan penegasan ulang
B. Indonesia
jack159
Pertanyaan
contoh teks editorial beserta thesis, argumen dan penegasan ulang
1 Jawaban
-
1. Jawaban mhmmdfachri02
Mudik Macet Khas Lebaran
Pernyataan Pendapat/ tesis
Lebaran di Indonesia selalu diwarnai dengan kemacetan di berbagai wilayah khususnya pulau Jawa dan Sumatra.
Meski pemerintah telah menyediakan berbagai jenis alat transportasi tambahan, akan tetapi banyak pemudik yang memilih menggunakan kendaraan pribadi karena dengan begitu mereka bisa bersilaturahmi ke kerabatnya dengan mudah tanpa harus memikirkan kendaraan lagi.
Namun, resiko macet yang dihadapi juga tidak bisa disepelekan. Tak hanya itu, kecelakaan di jalan juga menjadi resiko yang mengerikan.
Argumentasi
Lebaran semestinya menjadi momen yang membahagiakan karena umat muslim tak hanya dapat berkumpul dan bersilaturahmi dengan keluarganya, namun juga sebagai media untuk mempererat tali kasih sayang dan persaudaraan.
Sayangnya lebaran juga seringkali diliputi dengan suasana duka dengan kasus meninggal karena kecelakaan di jalan.
Angka kematian karena kecelakaan pada tahun 2017 bisa dibilang menurun berdasarkan data yang dihimpu oleh Polri dari angka 1.261 jiwa (tahun 2016) menjadi 743 jiwa (tahun 2017).
Bisa dibilang ini menjadi salah satu prestasi dari upaya pemerintah dan Polri untuk menekan angka kematian akibat kecelakaan sata mudik.
Tetapi jika disikapi kembali, apakah setiap tahun harus selalu ada korban?
Bagaimanapun juga angka 743 jiwa yang meninggal bukanlah hal yang sepele.
Lantas apa upaya yang harus dilakukan oleh pemerintah untuk semakin meminimalisir angka kematian akibat kecelakaan di jalan raya?
Jika ditinjau kembali, banyak masyarakat yang memilih menggunakan kendaraan pribadi untuk mudik. Tentu selain karena mereka ingin bisa bepergian ke rumah kerabatnya tanpa harus bingung dengan kendaraan, sarana transportasi yang disediakan oleh pemerintah tetap tidak memadai.
Kita bisa melihat penumpang yang berjubel di setiap kendaraan umum dan tentunya bepergian dengan kondisi semacam itu sangatlah tidak nyaman dan sama-sama beresiko. Apa boleh buat, masyarakat tak punya pilihan lain.
Mudik saat lebaran bisa jadi adalah kewajiban dan kebutuhan yang harus dilakukan oleh sebagian besar warga muslim (dan bahkan yang non muslim).
Sebetulnya budaya mudik ini merupakan budaya turun temurun yang telah ada bahkan pada masa kolonial belanda.
Namun demikian, di masa lalu lebaran tidak identik dengan kemacetan karena selain masyarakat lebih memilih menggunakan kendaraan umum, kendaraan pribadi memang tak banyak dimiliki oleh masyarakat karena harganya mahal dan cara membelinyapun susah.
Lalu bagaimana dengan mudik pada tahun-tahun berikutnya ketika jumlah masyarakat dan jumlah kendaraan sudah semakin bertambah? Akankah jalan raya bisa muat untuk dilalui semua jumlah kendaraan yang ada?
Rekayasa lalu lintas, pembagian arus, dan penambahan armada harus ditingkatkan oleh pemerintah guna menekan jumlah angkan kematian akibat kecelakaan pada saat arus mudik lebaran.
Bagaimanapun juga, masyarakat harus dikondisikan untuk memilih kendaraan umum sebagai alat transportasi mudik. Tentu hal tersebut harus pula diimbangi dengan kualitas pelayanan, misalnya semua penumpang bisa duduk, jalur bus dibuat khusus agar dapat sampai tepat waktu tanpa terganggu kendaraan lain, dan lain sebagainya.
Pernyataan Ulang Pendapat
Sangat disayangkan apabila lebaran diwarnai dengan duka akibat kematian karena kecelakaan saat mudik.
Masyarakatpun harus menyadari hal ini dan sudah semestinya untuk ikut memikirkan solusi minimal untuk menyelamatkan diri mereka masing-masing saat mudik dengan cara disiplin berkendara, mematuhi aturan dan melaksanakan himbauan pemerintah dan Polri seperti misalnya beristirahat ketika sudah lelah.