Sejarah

Pertanyaan

sebutkan contoh paham radikalisme dan liberalisme ?

1 Jawaban

  • Mata pelajaran: IPS Sejarah

    Kelas: XI SMA

    Kategori: Munculnya paham baru

    Kode Kategori berdasarkan kurikulum KTSP:11.3.9

    Kata kunci: paham radikalisme dan liberalisme

    Jawaban:

    RADIKALISME adalah paham atau aliran yang radikal dalam politik; paham atau aliran yang menginginkan perubahan atau pembaharuan sosial dan politik dengan cara kekerasan atau drastis; sikap ekstrim dalam suatu aliran politik.

     

    LIBERALISME adalah sebuah ideologi, filsafat, dan tradisi politik yang didasarkan pada pemahaman bahwa kebebasan dan persamaan hak adalah nilai politik yang utama. Kata-kata liberal, liberty, libertian, dan libertine semua berasal dari bahasa latin 'liber' yang berarti 'bebas'.

     

    Pembahasan:

    RADIKALISME

    Radikalisme, berasal dari kata radikal yang berarti secara mendasar (sampai kepada hal yang prinsip); amat keras menuntut perubahan ( undang-undang pemerintah dan sebagainya ); maju dalam berfikir atau bertindak.

    Contoh dari radikalisme adalah peristiwa “BOM BALI”. Para pelaku beralasan bahwa untuk memusnakan bentuk penyimpangan dalam Islam. Penyebabnya karena pakaian-pakaian yang digunakan para turist Bali yang begitu terbuka sehingga mereka merasa terpanggil untuk menegakkan kebenaran.


    Adapun faktor-faktor penyebab radikalisme antara lain:

    1.  Faktor Pemikiran

    Pada masa sekarang muncul dua pemikiran yang menjadi trend, yang pertama yaitu mereka menentang terhadap keadaan alam yang tidak dapat ditolerir lagi, seakan alam ini tidak mendapat keberkahan lagi dari Allah SWT lagi, penuh dengan penyimpangan. Sehingga satu-satunya jalan adalah dengan mengembalikannya kepada agama. Namun jalan yang mereka tempuh untuk mengembalikan keagama itu ditempuh dengan jalan yang keras dan kaku. Padahal nabi Muhammad SAW selalu memperingatkan kita agar tidak terjebak pada tindakan ekstremisme (at-tatharuf al-diniy), berlebihan (ghuluw), berpaham sempit (dhayyiq), kaku (tanathu’/rigid), dan keras (tasyaddud).

    Pemikiran yang kedua yaitu bahwa agama adalah penyebab kemunduran umat Islam, sehingga jika mereka ingin unggul maka mereka harus meninggalkan agama yang mereka miliki saat ini. Pemikiran ini merupakan hasil dari pemikiran sekularisme, yaitu dimana paham atau pandangan filsafat yang berpendirian bahwa moralitas tidak perlu didasarkan atas pada ajaran agama.

    Kedua pemikiran tersebut sangat berlawanan, dimana yang pertama mengajak kembali kepada agama dengan jalan yang kaku dan keras, dan yang satunya lagi menentang agama. Hal itu juga bertentangan dengan misi diciptakannya manusia oleh Allah Swt di semesta ini sebagai mahluk yang seharusnya mendatangkan kemakmuran dunia.

     

    2.  Faktor Ekonomi

    Kemiskinan, pengangguran dan problematika ekonomi yang lain dapat merubah sifat seseorang yang baik menjadi orang yang kejam. Karena dalam keadaan terdesak atau himpitan ekonomi, apapun bisa mereka lakukan, bisa saja mereka juga melakukan teror.

     

    3.  Faktor Politik

    Memiliki pemimpin yang adil, memihak kepada rakyat, dan tidak hanya sekedar menjanjikan kemakmuran kepada rakyatnya adalah impian semua warga masyarakat.


    4.  Faktor Sosial

    Ekonomi masyarakat yang sangat rendah membuat mereka berfikir sempit, dan akhirnya mereka mencari perlindungan kepada ulama yang radikal, kerena mereka berasumsi akan mendapat perubahan perekonomian yang lebih baik. Dimulai dari situ masyarakat sudah bercerai berai, banyak golongan-golongan Islam yang radikal. Sehingga citra Islam yang seharusnya sebagai agama penyejuk dan lembut itu hilang.


     

    5.  Faktor Psikologis

    Pengalaman seseorang yang mengalami kepahitan dalam hidupnya, seperti kegagalan dalam karier, permasalahan keluarga, tekanan batin, kebencian dan dendam. Hal-hal tersebut dapat mendorong seseorang untuk berbuat penyimpangan dan anarkis.

     

    6.  Faktor Pendidikan

    Radikalisme dapat terjadi dikarenakan melalui pendidikan yang salah. Terutama adalah pendidikan agama yang sangat sensitif, kerena pendidikan agama. Justru orang-orang yang terlibat dalam aksi terorisme malah berasal dari kalangan yang memiliki latar belakang pendidikan umum, seperti dokter, insinyur, ahli teknik, ahli sains, namun hanya mempelajari agama sedikit dari luar sekolah, yang kebenaran pemahamananya belum tentu dapat dipertanggungjawabkan. Mereka dididik oleh kelompok Islam yang keras dan memiliki pemahaman agama yang serabutan.

     

    LIBERALISME

    Paham liberalisme menolak adanya pembatasan, khususnya dari pemerintah dan agama. Dalam masyarakat modern, liberalisme akan dapat tumbuh dalam sistem demokrasi, hal ini dikarenakan keduanya sama-sama didasarkan pada kebebasan mayoritas.

    Ada tiga hal yang mendasar dari Ideologi Liberalisme yakni Kehidupan, Kebebasan dan Hak Milik (Life, Liberty and Property).


    CONTOH LIBERALISME yakni pada Revolusi Prancis. Sebagai suatu gerakan, liberalisme sudah ada sejak zaman Renaissance, dimana pada saat itu ada usaha untuk memperjuangan kebebasan dari keadaan yang diciptakan oleh gereja/agama yang dikenal dengan  abad kegelapan. 

     

Pertanyaan Lainnya