Bahasa lain

Pertanyaan

menurut Gleason dan Ratner (1998) fokus kajian atau pembahasan dlm psikolinguistik bergerak pd tiga aspek utama, yt, (1) persepsi ujaran (speech percepcion). jlskan secara singkat tiga aspek tsbt.

1 Jawaban

  • 1) Pemahaman Comprehension: Bagaimana orang memahami bahasa lisan dan tertulis. Ini adalah area yang luas dalam penelitian terhadap proses pemahaman di banyak tingkatan, termasuk penelitian tentang bagaimana sinyal ujaran ditafsirkan oleh pendengar (persepsi ujaran speech perseption), bagaimana makna dari kata-kata yang menentukan (akses leksikal lexical access), bagaimana struktur gramatikal kalimat dianalisa untuk mendapatkan kesatuan kata yang lebih besar makna (proses pembuatan kalimat sentence processing), dan bagaimana secara tepat percakapan atau teks dirumuskan dan dievaluasi (wacana discourse). Penyelidikan tentang pemahaman comprehension dengan menyelidiki bagaimana bahasa tertulis diproses juga merupakan domain penelitian pemahaman dalam kajian psikolinguistik.
    2) Produksi Ujaran: Bagaimana orang menghasilkan bahasa. Hal ini menunjukkan bahwa lebih mudah untuk mempelajari pemahaman bahasa daripada produksi bahasa. Kita bisa menggunakan rangsangan bahasa dikendalikan dan kemudian menganalisa pola akurasi dan kesalahan, respon waktu tanggapan, dan perilaku lainnya untuk sampai pada proses pendengar. Namun, hal ini lebih sulit untuk mendapatkan wawasan tentang bagaimana konsep yang dimasukkan ke dalam bentuk bahasa atau ilmu linguistik; proses ini sebagian besar tersembunyi dari pengamatan pada ungkapan 'lisan ekspresi pembicara, bahkan dalam menyelidiki rangsangan ragam pembicaraan yang dikendalikan. Dalam penelitian produksi ujaran juga melakukan pengamatan terhadap kesalahan pembicara, permulaan awal pembicaraan yang salah (speech error atau false starts) dan dari tahap berhenti dalam pembicaraan menuju tahapan interkoneksi ritme ujaran dalam menyatakan keraguan dan fenomena jeda atau ketidaklancaran ujaran (hesitation and pausal phenomena or speech disfluencies)
    3) Pemerolehan Bahasa: Bagaimana orang belajar bahasa. Fokus utama dalam domain ini terletak pada bagaimana anak-anak memperoleh bahasa pertama (psikolinguistik perkembangan, developmental psycholinguistics). Tidak hanya pemerolehan bahasa pertama diteliti akan tetapi bagaimana bahasa kedua pertama kali diperoleh. Psikolinguistik juga berkembang membuka cabang baru yaitu neurolinguistik yang menyelidiki bentuk anatomi dan psikologi yang menghubungkan dengan sikap berbahasa.
    Selanjutnya menurut para pakar pskolinguitik Chomsky, Joseph F. Kess, Gleason, Fernandez dan Clark aspek-aspek psikolinguistik dirangkum menjadi tiga yaitu:
    1. Bahasa sebagai suatu sistem
    Bahasa merupakan suatu kaidah yang mengatur suatu tata bahasa. Kaidah bahasa tertentu tercermin dalam tatarannya. Kaidah tersebut tidak berdiri sendiri tetapi merupakan seperangkat unsur yang menjalin dan membentuk suatu sistem.
    Kaidah bahasa mempunyai sistem yang universal menurut Noam Chomsky dalam Gleason et.al,
    “The great variability found in human languages has prompted the search for linguistic universals or constant features that might characterize languages, their use, and their acquisition. As we noted in the section on linguistics, a universal grammar (UG) is "a system of principles, conditions, and rules that are elements or properties of all human languages ... the essence of human language"[11]

    Bahasa itu variatif dan dinamis dengan pengertian bahwa bahasa itu berkembang sesuai dengan perkembangan penutur bahasa. Itu sebabnya bahasa dapat pula mempunyai persamaan yang umum. Sebagai suatu sistem bahasa menampakan wujudnya dalam bunyi dan simbol-simbol, penggunaannya dan pemerolehannya. Bunyi dan simbol mengikuti kaidah yang ditaati oleh penutur bahasa dan secara konvensional digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Sistem bahasa tertentu yang merupakan prinsip, kondisi dan peraturan sebagai bagian dari penutur bahasa yang terwujud dalam performansi seseorang.
    2. Bahasa sebagai tingkah laku personal
    Sebagai tingkah laku personal, bahasa menampakan wujudnya dalam pikiran seseorang yang mencerminkan tindakan. Contoh dalam Fernandez et.al: apabila seseorang berkata, “The girl pets the dog”, berbeda dengan “The dog pets the girl”.[12] Dengan kata lain, dengan bahasa kita dapat ketahui tingkah laku penutur bahasa.. Hubungan antara situasi, konteks verbal pembicaraan dapat dipelajari dan kita dapat mengambil kesimpulan makna yang terkandung dalam suatu tuturan, seperti pada gambar Encoding Speaker di bawah ini:[13]

    c. Bahasa sebagai Tingkah Laku antar Personal
    Bahasa dapat dilihat melalui situasi komunikasi pada situasi tertentu. Apabila seseorang bertanya dan lawan bicara menjawab dengan memuaskan berarti komunikasi berhasil baik. Sebaliknya kalau seseorang memerintah kemudian lawan bicara diam saja, itu tandanya komunikasi tidak berhasil. Sebab-sebabnya dapat dilihat dari : pembicara, lawan bicara, dan situasi

Pertanyaan Lainnya